Jumat, 17 Oktober 2008

manajemen stress- relaksasi

Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia)
secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan
emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari
manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup
individu itu agar menjadi lebih baik. (id.wikipedia.org)

Relaksasi adalah suatu keadaan dimana anda berasa lega daripada tekanan atau rasa tegang.

Dalam persepsi kebanyakkan orang, kata “relaksasi” seringkali diidentikkan dengan “kemalasan”, atau suatu cara untuk bermalas-malasan dengan sah. Relaksasi itu bukan suatu bentuk kemalasan.
Relaksasi adalah suatu cara untuk menenangkan fisik, pikiran dan jiwa dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Sangat berbeda dengan “kemalasan”. Sebenarnya, “malas” adalah suatu masalah di dalam pikiran, bahkan di dalam jiwa; dimana “si pemalas” secara tidak sadar menganggap bahwa bermalas-malasan adalah suatu cara terbaik untuk hidup. Pahamilah, bahwa rileks dan santai dalam hidup tidak berarti malas.

Tujuan
Melegakan stress untuk penyakit darah tinggi, penyakit jantung, susah hendak tidur, sakit kepala disebabkan tekanan dan asma
Keupayaan mengawal untuk menenangkan tubuh dan pikiran dan mengembalikan kercerdasan guna melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Relaksasi penting apabila anda mempunyai gejala seperti berikut:
- Berdebar-debar
- Sakit kepala
- Berpeluh
- Susah untuk bernafas
- kadar glukos darah yang tidak terkontrol
- Keadaan badan yang tidak selesa seperti sembelit dan kegelisahan.
- Kepenatan atau susah tidur.
- Ketegangan otot terutama otot di bagian tengkuk dan otot bahu.
- Susah untuk memberi tumpuan dan mudah risau.
- Kurang sabar, mudah tersinggung dan cepat marah.
- Hilang selera makan atau makan berlebihan.
- Hilang minat terhadap seks.

Jenis-jenis Relaksasi
1. Kaedah atau teknik pernafasan
2. Gambaran dalam fikiran (Imagery)
3. Regangan
4. Senaman
5. Teknik relaksasi yang lain
6. Progressive muscular relaxation ( teknik yang lebih sukar)
7. Bertafakur
8. Yoga
9. Tai-chi
10. Musik
11. Menari
12. shalat
Dan masih banyak cara lain untuk relaksasi.

Teknik dalam melakukan relaksasi tidaklah sama untuk semua orang. Durasi dan waktu yang dibutuhkan pun dapat saja berbeda sesuai tingkat kejenuhan yang dialami. Orang dengan tingkatan stress yang tinggi tentu lebih membutuhkan durasi relaksasi yang lebih lama dibandingkan dengan orang dengan tingkat kejenuhan yang rendah.

Dalam memilih jenis relaksasi pun tiap orang tidaklah sama. Biasanya, anak muda lebih senang relaksasi dengan mendengarkan alunan musik yang mendayu seperti musik-musik klasik, jazz, dan lain-lain. Para ibu lebih senang meemilih jenis relaksasi yoga, senam, ataupun latihan-latihan pernapasan. Jenis relaksasi kuno seperti tai-chi sering digunakan oleh orang-orang lanjut usia dimana teknik itu diajarkan secara turun-temurun.

Yang sering tidak kita sadari adalah relaksasi dengan cara melakukan ibadah pada Tuhan. Shalat adalah contoh termudah. Dalam shalat, seluruh pikiran dan fisik tertuju pada satu tujuan. Itu berarti kita meninggalkan sejenak kejenuhan dan pikiran-pikiran yang mengganggu untuk mendekatkan diri pada sang pencipta. Hal itu pula yang menjadi landasan dalam perribadatan yang lain. Berdoa di gereja, berdiam dan merenung, bertafakur, dan kegiatan ibadah lain yang dapat menghilangkan kejenuhan kita pada problematika dunia adalah salah satu cara untuk merelaksasikan diri.

Yang perlu diingat saat akan melakukan relaksasi adalah bahwa apapun jenis dan teknik maupun lama waktunya, relaksasi tersebut dapat menimbulkan dampak positif bagi diri sendiri. Perasaan, pikiran dan fisik akan lebih siap untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari. Jadi tidak ada lagi persepsi bahwa relaksasi membutuhkan banyak waktu dan biaya karena tanpa biaya pun kita dapat melakukan relaksasi sederhana yang berrdampak positif bagi tubuh.

Tidak ada komentar: